syaamilquran.com – Sebagian besar dari kita mungkin berpendapat, anak-anak yang bisa menghafal Al Quran, kegiatannya dibatasi. Hanya fokus pada membaca dan menghafal Al Quran.
Sekolahnya pun harus disekolah islam terpadu. Ternyata, hal tersebut
tidak berlaku bagi Alvin Firmansyah, anak berumur 10 tahun asal Kota
Bogor yang mampu menghafal Al Quran 17 juz berikut dengan terjemah dan letak ayat-ayatnya.
Menurut
penuturan sang ayah, Ust. Firman, keseharian Alvin sama seperti
anak-anak lainnya. Dia masih bisa bermain sesuai yang diinginkannya dan
sekolahnya pun tidak di sekolah Islam Terpadu melainkan di sekolah umum,
yaitu SDN Panaragan 1 Bogor.
“Sekolah negeri itu kan waktunya banyak. Sepulang sekolah, masih banyak waktu yang tersisa untuk belajar Al Quran,”
demikian disampaikan Ust. Firman kepada jamaah pengajian bulanan Sygma
mengenai alasan mengapa Alvin di sekolahkan di SD umum, Kamis
(25/4/2013)
Menurut Ust. Firman, setiap anak memiliki potensi yang sama untuk menghafal, yang penting, manfaatkan waktu dengan baik.
“Sebelum
sekolah, biasanya dimanfaatkan dulu untuk shalat subuh dan mengaji
sampai setengah tujuh. Sebelum shalat, mandi dulu. Karena mandi sebelum
shalat subuh itu baik untuk menjajaga kualitas suaranya,” papar Ust.
Firman. “Selain itu, minum air putih, sedikitnya dua liter sehari.”
Ustadz
Firman menambahkan, setelah pulang sekolah, Alvin istirahat dulu sampai
Ashar. Bada Ashar, Alvin mengaji, jam 5 main, kemudian Maghrib hingga
Isya mengaji lagi.
“Saat ini, Alvin cuti sekolah selama setahun untuk mengejar 30 Juz berikut terjemahan dan nomor ayatnya,” ujar Ust. Firman.
Ustad
Firman menuturkan, Alvin sudah lancar baca Alquran sejak usia TK, karena
belajar Iqro. Saat Alvin diberi tugas menghafal ayat dari sekolah,
Alvin dengan cepat bisa menghafalkannya. Sejak saat itulah, pada umur 6
tahun, Alvin mulai diajari sang ayah untuk menghafal Al Quran berikut dengan terjemah dan letak ayatnya.
“Setiap hari, Alvin ditarget untuk mampu menghafal satu halaman dalam satu hari. Setelah lancar dipraktekkan di Quran yang tidak ada terjemahannya, ternyata lancar,” tutur Ust. Firman.
Pola menghafal yang dilakukan Alvin, lanjut Ust. Firman, dimulai dengan mendengarkan lantunan ayat Al Quran secara audio sebanyak 10 kali, kemudian praktek baca selama 10 kali. Hal itu terus dilakukan berulang, sampai akhirnya bisa.
Pola
tersebut kemudian ditularkan kepada adik-adik Alvin, yaitu Alfina Gina
Imania (9 thn), Sabrina (5 thn) dan Adnan Firmansyah (4 thn). Setelah
berhasil, akhirnya Ust. Firman pun berniat menularkan kebiasaan tersebut
kepada lingkungan sekitarnya dengan mendirikan Rumah Penghafal Al Quran Durunnafis pada Februari 2012.
Tidak seperti rumah tahfidz umumnya, Rumah Penghafal Al Quran
Durunnafis mengajarkan hafalan dengan cara Petuah, Pesantren
Sabtu-Ahad. “Anak-anak bisa memilih waktu yang mereka bisa, Sabtu atau
Ahad, dengan waktu belajar selama 8 jam,” ujar Ust. Firman.
Saat ini, ada 70 anak yang belajar menghafal Al Quran di Durunnafis. Sebagian besar adalah anak berusia sekolah dasar. (*ron)
0 komentar:
Posting Komentar